"Girl's Generation rilis album baru?! Aku harus beli albumnya!!" teriak Ryeowook sambil melihat kelayar laptopnya. Kim Ryeowook, remaja lelaki yang sangat menyukai Girl's Generation atau So Nyuh Shi Dae (SNSD). Bias utamanya adalah Taeyon . Wookie nama panggilannya sudah menjadi sone sejak ia duduk di kelas 10 atau kelas 1 SMA. Sekarang ia sudah kelas 13 atau 3 SMA
Suatu pagi ketika disekolah, Wookie yang selalu memakai headset duduk di koridor sekolah. Itu sudah menjadi kebiasaan Wookie setiap pagi sebelum bel sekolah berbunyi. Wookie anaknya pendiam, tetapi kalau sudah ngobrol tentang SNSD, Wookie bisa menjadi seorang penyiar radio karena ia bicara cepat.
Saat bel sekolah berbunyi, Wookie pun masuk kelas dan melepas headsetnya. Ia duduk dibangku ketiga. Kalau ia sudah dikelas, ia selalu memperhatikan gurunya yang sedang mengajar. Wookie termasuk anak yang berprestasi. Ketika gurunya sedang menerangkan pelajaran, dari luar pintu terdengar ketukan "tok tok tok!" . "masuk!" seru guru bahasa inggris "maaf ganggu sebentar, kita kehadiran murid baru. Silahkan perkenalkan diri nak!" kata guru IPA lalu guru IPA pergi meninggalkan kelas. "halo! Nama saya Jemma Park, saya pindahan dari California" seru Jemma lalu tersenyum manis. "oh Jemma, silahkan cari tempat duduk. Hhhmmm... disebelah Kim Ryeowook ada kursi kosong" kata guru bahasa inggris.
Ketika Wookie mengangkat kepalanya dan melihat Jemma "Wow! Dia mirip dengan Taeyon" serunya pelan. "hai!" kata Jemma pelan, Jemma yang duduk di sebelah Wookie, menyapa Wookie. "hai juga!" jawab Wookie lalu ia melirik kesamping untuk melihat Jemma "ya tuhan, dia benar - benar mirip dengan Taeyon" katanya dalam hati. "namaku Jemma. Namamu siapa?" Tanya Jemma sambil menawarkan tangannya dihadapan Wookie "namaku Ryeowook" jawab Wookie tapi ia tidak membalas tawaran tangannya. "oh" salam kenal" kata Jemma.
Bel sekolah berbunyi tandanya istirahat. Murid lainnya berhamburan keluar kelas, tetapi hanya Wookie yang tidak keluar dari kelasnya. Lalu Wookie mengeluarkan Ipod dan headsetnya, Wookie pun memasang salah satu Headset ketelinganya. "kau tidak kekantin?" Tanya Jemma pada Wookie. Wookie hanya menggelengkan kepala. "mengapa? Apa kau membawa bekal dari rumah?" Tanya Jemma lagi. "malas. Tidak ko itu seperti anak TK" jawab Wookie singkat "oh. Bagaimana kalau kamu mengantarkanku kekantin? Aku tidak tahu jalan kekantin" kata Jemma sambil tersenyum "Dari sini lurus aja terus kalo udah mentok belok kiri" jawab Wookie "hhmm... ga mau yah? Yasudahlah" kata Jemma lalu Jemma menginggalkan Wookie sendirian dikelas.
Bel sekolah berbunyi lagi, waktu masuk kelas tiba. Wookie melepaskan headset dari telinganya. Didalam kelas masih kosong hanya ada Wookie. Saat Jemma berlari untuk masuk kelas, tiba - tiba ia tersandung. Wookie melihat kejadian itu, tapi Wookie tidak menolongnya iya malah menertawakan. Sebelum Jemma bangun dari jatuhnya, anak - anak lain melihat Jemma sedang telungkup dilantai. "Jemma, kau kenapa?" Tanya salah satuh dari mereka "dia terjatuh" jawab Wookie sambil menahan tawa "hahahahahaha. Ko bisa?" Tanya mereka lagi "dia lari - lari dan tidak melihat jalan" jawab Wookie lagi "hahahahahahah!!!!" tawa mereka keras.
Pelajaran dimulai. Wookie yang masih teringat kejadian jatuh tadi, ia terus menahan tawa. Dan Jemma hanya melihat kearah Wookie dengan wajah merah padam. "bagaimana tadi jatuhnya?" Tanya Wookie "sakit ya?" tambah Wookie "apa ada yang terluka?" kata Wookie "sabar ya" tambah Wookie lagi. "lihat saja nanti saat pulang sekolah! Kau akan kuhabisi!!" kata Jemma kesal. Wookie hanya tertawa
Saat pulang sekolah Jemma sudah menunggu didepan gerbang sekolah. Ia menunggu Wookie, tapi sudah 1 jam ia menunggu Wookie tak muncul keluar. "dasar pengecut! Pastinya kau mengumpat dikelas" teriaknya. Jemma pun masuk lagi kekelas dan ia melihat tidak ada seorang pun dikelas. Untung saja ada teman sekelasnya, Jemma pun menanyakan keberadaan Wookie "permisi, apa kalian lihat Kim Ryeowook?" Tanya Jemma "tidak. Tadi kau terjatuh? Hahahahha?" kata mereka sambil mengusap kepalaku. "yaaa!!!! Itu dia" teriak Jemma, lalu ia lari mengejar Wookie. "heeeey!! Kau!!! Jangan lari!!" teriak Jemma "sudah sana cepat pulang! jangan lari lagi nanti kau terjatuh lagi!" teriak Wookie sambil mengayuh sepedanya dan melambaikan tangan pada Jemma. Jemma terus berusaha mengajar Wookie, tapi Wookie menggunakan sepeda. Saat ia berusaha untuk mengejarnya, lagi - lagi ia tersandung dan membuatnya jatuh. Wookie melihat kejadian itu, ia pun balik lagi untuk menolong Jemma karena jatuh yang kedua kali ini lebih parah dari sebelumnya.
"kau tidak apa - apa kan?" tanya Wookie sambil melihat darah yang memenuhi dengkulnya "aaaaww!! ini sakit sekali!!" jawab Jemma sambil memegang dengkulnya "rumahmu dimana? biar ku antarkan" kata Wookie "hhmm... aku lupa alamat rumahku. yang pasti rumahku dekat toko kecil" jawab Jemma "banyak sekali toko kecil disini. kau tahu arahnya kan?"tanya Wookie lagi "ya aku tahu" jawab Jemma . lalu Wookie pun berjongkok "mengapa kau jongkok?" tanya Jemma pada Wookie "aku akan mengendongmu, kalau pakai sepeda ribet. sudah jangan banyak omong cepat naik kepunggungku!" kata Wookie lalu menepuk luka Jemma dan membuat Jemma menjerit keseakitan. "sepdanya bagaimana?" tanya Jemma lagi "akan aku titipkan pada toko sebelah" jawab Wookie. Lalu Jemma naik kepunggung Wookie
"hhmmm... dari sini belok kiri kayanya atau belok kanan ya?" kata Jemma di atas punggung Wookie "hey! sebenarnya kau tau jalan pulangnya tidak?" teriak Wookie dengan kesal "hhmmm... sepertinya aku lupa lagi" jawab Jemma sambil menggaruk kepalanya "hah? kau lupa jalan pulang nya? cepat turun dari punggungku!" kata Wookie lalu ia menepuk luka Jemma lagi dan Jemma pun turun dari punggungnya Wookie. "ohiya mengapa aku tidak telepon orang tua ku saja ya?" kata Jemma lalu ia mengeluarkan handphonenya dan ia mengetik nomer telepon ayahnya. "bukannya kau bilang daritadi kalau kau membawa handphone dan kau bisa menelepon ayahmu! aku cape mengendongmu!" kata Wookie "ini kau beli minum disana! sekalian beli minum untuk ku juga ya!" kata Jemma dingin sambil memberikan uang pada Wookie "tidak usah! pakai uang ku saja" kata Wookie lalu ia berjalan menuju toko kecil untuk membeli minuman. "halo! ayah! tolong jemput aku! aku tak tahu ini dimana. Ayah cari saja aku disekitar sekolah. Ayah pakai GPS sajalah untuk menemukan aku!" kata Jemma lalu ia menutu teleponnya "ini minumannya. Dan aku beli plester. Sini biar aku bersihkan lukamu" kata Wookie lalu ia memegang kaki Jemma. Dengan perlahan ia membersihkan luka pada kaki Jemma lalu ia menempelkan plester di lututnya.
"Ayah!! aku disini!" teriak Jemma pada ayahnya. "Jemma!!!! kau kenapa?" kata ayahnya lalu ayahnya menghampiri Jemma dan Wookie. "tadi aku terjatuh, untuk saja dia melihatku jatuh jadi ia menolongku" jelas Jemmas pada Ayahnya "oh begitu. Dia teman mu?" tanya Ayah Jemma pada Jemma "iya. Kenalin namanya Kim Ryeowook" kata Jemma "Kim Ryeowook" kata Wookie "ohiya saya Daniel Park, Ayahnya Jemma" kata ayah Jemma. "Daniel Park, aku pernah dengar nama itu. permisi apa kau pemilik dari Myung Ha group?" tanya Wookie "iya, bagaimana kamu bisa tahu?" kata Ayah Jemma bingung "oh Ayah saya, Kim Jung Wook pemilik dari SUN group" jelas Wookie "oh iya Jung Wook. kau anak Jung Wook? haha Jung Wook sahabat saya" kata Ayah Jemma dan menepuk punggungku "kalo gitu salam untuk ayahmu ya! oh kami pergi dulu ya!" tambah Ayah Jemma "Ryeowook terima kasih telah menolongku!" teriak Jemma yang digendong oleh ayahnya dan masuk kedalam mobil. Lalu Jemma melambaikan tangan dan Wookie membalasnya.
"kau tidak apa - apa kan?" tanya Wookie sambil melihat darah yang memenuhi dengkulnya "aaaaww!! ini sakit sekali!!" jawab Jemma sambil memegang dengkulnya "rumahmu dimana? biar ku antarkan" kata Wookie "hhmm... aku lupa alamat rumahku. yang pasti rumahku dekat toko kecil" jawab Jemma "banyak sekali toko kecil disini. kau tahu arahnya kan?"tanya Wookie lagi "ya aku tahu" jawab Jemma . lalu Wookie pun berjongkok "mengapa kau jongkok?" tanya Jemma pada Wookie "aku akan mengendongmu, kalau pakai sepeda ribet. sudah jangan banyak omong cepat naik kepunggungku!" kata Wookie lalu menepuk luka Jemma dan membuat Jemma menjerit keseakitan. "sepdanya bagaimana?" tanya Jemma lagi "akan aku titipkan pada toko sebelah" jawab Wookie. Lalu Jemma naik kepunggung Wookie
"hhmmm... dari sini belok kiri kayanya atau belok kanan ya?" kata Jemma di atas punggung Wookie "hey! sebenarnya kau tau jalan pulangnya tidak?" teriak Wookie dengan kesal "hhmmm... sepertinya aku lupa lagi" jawab Jemma sambil menggaruk kepalanya "hah? kau lupa jalan pulang nya? cepat turun dari punggungku!" kata Wookie lalu ia menepuk luka Jemma lagi dan Jemma pun turun dari punggungnya Wookie. "ohiya mengapa aku tidak telepon orang tua ku saja ya?" kata Jemma lalu ia mengeluarkan handphonenya dan ia mengetik nomer telepon ayahnya. "bukannya kau bilang daritadi kalau kau membawa handphone dan kau bisa menelepon ayahmu! aku cape mengendongmu!" kata Wookie "ini kau beli minum disana! sekalian beli minum untuk ku juga ya!" kata Jemma dingin sambil memberikan uang pada Wookie "tidak usah! pakai uang ku saja" kata Wookie lalu ia berjalan menuju toko kecil untuk membeli minuman. "halo! ayah! tolong jemput aku! aku tak tahu ini dimana. Ayah cari saja aku disekitar sekolah. Ayah pakai GPS sajalah untuk menemukan aku!" kata Jemma lalu ia menutu teleponnya "ini minumannya. Dan aku beli plester. Sini biar aku bersihkan lukamu" kata Wookie lalu ia memegang kaki Jemma. Dengan perlahan ia membersihkan luka pada kaki Jemma lalu ia menempelkan plester di lututnya.
"Ayah!! aku disini!" teriak Jemma pada ayahnya. "Jemma!!!! kau kenapa?" kata ayahnya lalu ayahnya menghampiri Jemma dan Wookie. "tadi aku terjatuh, untuk saja dia melihatku jatuh jadi ia menolongku" jelas Jemmas pada Ayahnya "oh begitu. Dia teman mu?" tanya Ayah Jemma pada Jemma "iya. Kenalin namanya Kim Ryeowook" kata Jemma "Kim Ryeowook" kata Wookie "ohiya saya Daniel Park, Ayahnya Jemma" kata ayah Jemma. "Daniel Park, aku pernah dengar nama itu. permisi apa kau pemilik dari Myung Ha group?" tanya Wookie "iya, bagaimana kamu bisa tahu?" kata Ayah Jemma bingung "oh Ayah saya, Kim Jung Wook pemilik dari SUN group" jelas Wookie "oh iya Jung Wook. kau anak Jung Wook? haha Jung Wook sahabat saya" kata Ayah Jemma dan menepuk punggungku "kalo gitu salam untuk ayahmu ya! oh kami pergi dulu ya!" tambah Ayah Jemma "Ryeowook terima kasih telah menolongku!" teriak Jemma yang digendong oleh ayahnya dan masuk kedalam mobil. Lalu Jemma melambaikan tangan dan Wookie membalasnya.
















